Pendahuluan
Mikrokontroler sebagai teknologi baru yaitu teknologi semikonduktor
kehadiranya sangat membantu perkembangan dunia elektronika. Dengan arsitektur
yang praktis tetapi memuat banyak kandungan transistor yang terintegrasi,
sehingga mendukung dibuatnya rangkaian elektronika yang lebih portable.
Mikrokontroler dapat diproduksi secara masal sehingga harganya menjadi
lebih murah dibandingkan dengan mikroprosessor, tetapi tetap memiliki kelebihan
yang bisa diandalkan. Mikrokontroler memiliki perbandingan ROM dan RAM-nya yang
besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang
ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan
sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang
bersangkutan.
Varian
Mikrokontroler AVR
Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe
dan fasilitas, namun kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set
instruksi yang relatif tidak berbeda. Tabel 2.1 membandingkan beberapa seri
mikrokontroler AVR buatan Atmel.
Keterangan:
·
Flashadalah suatu jenis
Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil buatan manusia yang
harus dijalankan oleh mikrokontroler
·
RAM (Random Acces
Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan
pengolahan data ketika program sedang running
·
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang
sedang running
·
Port I/O adalah kaki
untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan
bagi program
·
Timer adalah modul
dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
·
UART (Universal
Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara
serial asynchronous
·
PWM (Pulse Width
Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
·
ADC (Analog to Digital
Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range
tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range
tertentu.
· Arsitektur Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR sudah menggunakan
konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus untuk data dan
program, serta sudah menerapkan single level pipelining. Selain itu
mikrokontroler AVR juga mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set
Computing) sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan
efisien.
Salah satu seri mikrokontroler AVR yang banyak menjadi
andalan saat ini adalah tipe ATtiny2313 dan ATmega8535. Seri ATtiny2313 banyak
digunakan untuk sistem yang relatif sederhana dan berukuran kecil. Berikut adalah
feature-feature mikrokontroler seri ATtiny2313.
·
Kapasitas memori Flash
2 Kbytes untuk program
·
Kapasitas memori EEPROM
128 bytes untuk data
·
Maksimal 18 pin I/O
·
8 interrupt
·
8-bit timer
·
Analog komparator
·
On-chip oscillator
Sedangkan ATmega8535 banyak digunakan untuk sistem
yang kompleks, memiliki input sinyal analog, dan membutuhkan memori yang
relatif lebih besar. Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri
ATmega8535.
· ·
Memori Flash 8 Kbytes
untuk program
·
Memori EEPROM 512 bytes
untuk data
·
Memori SRAM 512 bytes
untuk data
·
Maksimal 32 pin I/O
·
20 interrupt
·
Satu 16-bit timer dan
dua 8-bit timer
·
8 channel ADC 10 bit
·
Komunikasi serial
melalui SPI dan USART
·
Analog komparator
·
4 I/O PWM
Penjelasan
Fungsi Pin Mikrokontroler AVR
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk
yang berbeda. Namun pada dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki
persamaan. Gambar 2.3 menunjukkan salah satu bentuk IC seri mikrokontroler AVR
ATmega8535.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki.
A. Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih
dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal
analog bagi A/D converter.
B. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih
dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output.
C. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih
dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi
alternatif sebagai oscillator untuk timer/counter 2.
D. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih
dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output.
E. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin
ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka system akan
di-reset.
F. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier
dan input ke internal clock operating circuit.
G. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator
amplifier.
H. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter.
Kaki ini harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
I. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter.
Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus
dibeikan ke kaki ini.
J. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki
ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
Sumber:
suyono@MasterNusa.com
http://www.MasterNusa.com
http://www.atmel.com
0 komentar:
Posting Komentar